Rabu, 30 Agustus 2017

TANTE IKA AKU BIKIN PUAS SAAT BERCINTA

                             TANTE IKA AKU BIKIN PUAS SAAT BERCINTA

Kali ini saya akan menceritakan mengenai pengalaman sex ku dan juga petualangan sex ku bersama para tante girang. Perkenalkan namaku Tomi. Umurku 25tahun

  
 goo.gl/TjmHeB
Cerita Sex, Tidak seperti biasanya jam segini aku merasa perasaanku tidak enak. Ditambah dengan penyakit maaqku kambuh karena keseringan telat makan dan pulang larut malam. Setelah bangun tidur dan bersiap-siap aku pergi ke sebuah kantor yang tak jauh dari tempat tinggalku. Hari itu aku sedang sibuk menyelesaikan salah satu proyekku untuk perusahaan tekstil.

Iseng-iseng untuk merefresh otak aku membuka emailku dan membalas email yang masuk. Ada beberapa email ucapan terima kasih dari mereka yang telah sukses mengikuti langkahku menggeluti bisnis wiraswata ini. Ada juga email dari calon pelanggan meminta proposal. Dan juga ada beberapa email dari teman-temanku. Ketika sedang asyik membaca dan membalas email, tiba-tiba hpku berdering.
“Halo sayang kamu sedang apa? aku kangen banget sama kamu” suara Devi pacarku terdengar dari ujung sana.
“Halo juga Devi sayang, ni aku baru kerja nyelesaiin proyekku…kamu di kampus ya?” balasku.
“Iya…nih baru nunggu kelas berikutnya…sayang nanti malam jadi kan?” tanyanya.
“Jelas jadi donk sayang…aku juga kangen sama kamu” jawabku mesra.
“Ya udah kalau gitu..aku masuk kelas dulu ya dosennya udah dateng tuh da sayang…” kata Devi manja.
Cerita Dewasa, Aku pun kembali melanjutkan membalas email. Setelah semua email kubalas, langsung kututup program emailku dan aku kembali mengerjakan proyekku. Tak lama kemudian hpku berdering lagi. Saat kulihat ke layar hp ternyata tante Vira yang menelponku.
“Halo Tomi sayang apa kabar?” sapanya.
“”Baik tante…” jawabku singkat.
“Kamu kemana aja sih Tom sudah beberapa hari ini gak main kesini? kamu sibuk ya?” tanyanya.
“Iya nih tante lagi sibuk banget” jawabku lagi.
“Mentang-mentang banyak proyek jadi lupa sama tante”
“Gak kog tante..kan….” belum sempat aku menyelesaikan perkataanku, tante Vira sudah memotong pembicaraan.
“Oya Tom, tante punya teman dia katanya punya proyek buat kamu…coba deh kamu hubungi dia hari ini ya nanti aku kirim no hpnya” kata tante Vira
“Siap tante” jawabku.
“Asalkan kamu besuk kesini, tante sudah kangen berat sama kamu”
“Oke tante…besuk aku pasti kesana, aku juga kangen sama tante yang super seksi ini” jawabku bercanda.
“Dasar Tomi nakal..awas besuk ya…” jawabnya sambil tertawa kecil dan mematikan telponnya.
“Selang beberapa menit tante Vira pun mengirim nama, alamat serta no hp temannya lewat sms. Aku memang sudah ketagihan berhubungan sex sama tante Vira. Kami bertemu pertama kalinya ketika membeli mobilnya dulu. Kami sering ketemu dan saling menggoda, hingga kami saling memuaskan hasrat birahi masing-masing. Sebagai lelaki normal, pastinya tak akan menolak diajak selingkuh sama tante cantik nan seksi itu.
Sambil membaca isi sms yang berisi nama, alamat dan no hp teman tante Vira, aku berpikir apakah aku masih punya waktu untuk menerima proyek baru lagi, sebab setelah proyek untuk perusahaan tekstil ini aku masih punya dua proyek lagi yang harus aku selesaikan. Tapi setelah kupikir-pikir aku akan terima saja proyek tersebut.
Singkat cerita, sore harinya setelah pulang dari kantor tekstil aku langsung menuju alamat yang diberikan oleh tante Vira. Sesampainya di depan rumah galeri itu aku meminta ijin pada stapam yang menjaga rumah tersebut, aku mengutarakan maksud kedatanganku dan satpampun membukakan pintu gerbangnya. Akupun  langsung memasukan mobilku ke dalam pekarangan rumah yang luas itu.
“Selamat sore, saya ingin bertemu dengan ibu Ika” kataku pada resepsionis di galeri itu.
“Oh iya mas, silakan tunggu dulu…namanya siapa mas dan darimana?” tanya resepsionis itu.
“Tomi…saya sudah punya janji kog sama ibu Ika” jawabku.
Resepsionis itupun kemudian menelepon, dan setelah itu berujar..
“”Mari mas, saya antar masuk ke dalam” katanya.
Kamipun menuju ruang kantor ibu Ika melewati ruang galeri yang banyak terdapat lukisan yang bagus-bagus diterpa lampu sorot sehingga menambah keindahannya.
“Permisi bu, ini mas Tomi” kata si resepsionis setelah kami memasuki ruangan kantor ibu Ika.
Kalau kuperhatikan ternyata ibu Ika ini masih muda, mungkin sekitar 30 tahunan. Wajahnya cantik dan berkulit putih mulus. Kala itu dia memakai gaun dengan tali tipis di pundaknya, serta syal yang melingkar indah di lehernya yang jenjang. Gaun itu tampak tak sanggup menahan toketnya yang membusung padat. Ditambah dengan gaun mininya yang memperlihatkan kakinya yang mulus, menambah darah mudaku bergejolak melihatnya.
“Hai Tomi..perkenalkan saya Ika..” kata bu Ika sambil menyodorkan tangannya.
Kurasakan tangannya yang halus menjabat tanganku.
““Silakan duduk Tom” katanya mempersilakanku duduk di sofa dalam ruangan kantornya.
Bu Ika pun lantas duduk di seberangku. Kami berbicang basa-basi sebentar. Ternyata bu Ika adalah teman gym tante Vira. Tante Vira juga sudah bercerita banyak tentangku termasuk bisnisku. Obrolan kami kemudian lebih serius mengenai bisnis. Untuk melihat penjelasanku yang menggunakan notebook, bu Ika pun pindah duduk di sebelahku. Tubuhnya menyebarkan wangi parfum yang lembut, menambah bergejolaknya nafsu kelelakianku. Sambil berbincang, sesekali kulihat belahan toketnya yang putih mulus tersembul dari gaunnya. Ingin rasanya kuremas toketnya yang menggemaskan itu, tetapi aku tentu harus bersikap professional.
Singkat kata, bu Ika tertarik dan menyetujui harga yang kuminta. Iapun memintaku untuk menyiapkan kontrak kerja untuk disetujui bersama.
“Tapi maaf sebelumnya bu, saya minta sedikit kelonggaran waktu, soalnya saya masih ada bebertapa proyek lagi yang harus saya selesaikan” kataku.
“Ohh..begitu ya, tapi kira-kira berapa lama punya saya dapat selesai?” tanya bu Ika.
“Kira-kira satu bulan bu gimana?” tanyaku.
“Ya udah gakpapa deh” jawabnya.
“Oya Tom kamu mau minum apa?” tanya bu Ika.
“Apa aja deh bu” jawabku. Bu Ika pun kemudian menelepon pembantunya dan meminta dua orange juice.
“”Kamu masih kuliah ya Tom?”
“Masih bu, tahap akhir”
“Ohh… kamu jangan panggil saya bu, saya masih muda lho..panggil saja saya tante”
“Iya maaf tante”
Akupun terenyum dalam hati. Persis pengalamanku saat pertama kali ngobrol dengan tante Vira dulu yang tidak mau dipanggil ibu. Tak lama kemudian pembantu tante Ika kemudian masuk menyajikan minuman.
“Silakan diminum Tom” kata tante Ika saat si pembantu beranjak pergi.
Tante Ika lalu bangkit mengikuti pembantunya kemudian menutup pintu ruang kantor dan menguncinya. Kembali tante Ika duduk di sebelahku sambil meminum orange juicenya. Pahanya yang putih mulus tampak begitu menggoda saat dia menumpangkan kakinya. Akupun tak tahan untuk tidak melihat pemandangan indah itu.
“Hy Tom, kamu sedang lihat apa?hahaha…” tanyanya sambil tertawa kecil.
“Oh gak kog tante” jawabku gugup ternyata tante Ika memperhatikanku.
“Hayo kamu sedang mikir jorok ya?” katanya menggodaku.
“Gak kog tante, aku cuma kagum aja, habisnya tante cantik banget sih…hehehe…” jawabku.
“Kamu genit juga ya…pinter menggoda juga deh…”
Kemudian tante Ika meraih tanganku dan meletakkannya di atas pahanya.
“Kamu pingin ini kan?” katanya sembari mendekatkan wajahnya ke wajahku dan mulai mencium bibirku. Aku yang sedari tadi sudah menahan birahiku, kubalas ciumannya dengan penuh nafsu. Tanganku pun lantas mengelus-elus paha mulusnya, senetara tanganku yang satunya mengusap-usap rambutnya.
“Sssthhh…aaahhh…” erang tante Ika ketika tanganku menyentuh celana dalamnya yang sudah dibasahi oleh cairan kewanitaannya. Erangannya makin menjadi-jadi ketika tanganku merogoh celana dalamnya dan menemukan klitorisnya. Kuusap lembut klitorisnya dan cairan vaginya semakin mengucur deras.

“Oooohhh…enak banget Tom…memang betul kata Vira kamu memang hebat…usap terus sayang…aahhh…” rancunya.
Kemudian kuturunkan tali gaunnya sehingga toketnya tampak meskipun masih terbungkus BH. Kuturunkan cup BH-nya dan toket yang padat meloncat keluar seperti menantangku untuk menghisapnya. Tanpa berbasa-basi langsung kuterkam toket yang kenyal itu dan kuisap serta kujilati putingnya yang berwarna merah muda.
“Aaaahhh…yesss…enak Tom…” erang tante Ika memenuhi ruangan kantor itu.
Kujilati putingnya yang semakin mengeras itu dengan tangaku yang satu  masih terus memberikan kenikmatan pada klitorisnya. Setelah itu aku menghentikan sejenak aktifitasku. Tampak wajah tante menampakkan kekecewaannya.
“Kenapa berhenti Tom?” katanya
“Takut ketahuan tante…” kataku sambil mencium wajahnya yang cantik.
“Ketahuan sama siapa? disini cuma ada pembatu dan satpam aja lagian mereka semua gak bakalan tahu kog” terangnya.
“Suami tante?” tanyaku.
“Oh…suamiku lagi di luar negri…udah deh Tom, ayo puasin tante ya sayang” katanya sambil mendorong kepalaku ke arah toketnya yang montok itu.
Kuisap dan kukulum puting payudara tante Ika secara bergantian. Tante Ika kembali mengerang dan badannya pun menggeliat menahan nikmat. Setelah puas menikmati toket montok tante Ika, akupun mengangkat gaunnya sehingga tampak celana dalam mininya yang seksi berenda. Kulepas celana dalam itu, sehingga tampak memeknya yang bersih tak berbulu sedikitpun. Langsung kujilati dan kuciumi memek tante Ika, sehingga tubuhnya agak melonjak dari sofa.
“Ooohhh…aaahhh…nikmat banget tom…aahhh…” erang tante Ika, tubuhnya tampak sedikit melengkung ke belakang menahan nikmat. Tangannya tampak meremas-remas toketnya sendiri.
Kubuka lebih lebar paha tante Ika, kujilati dan kadang kugigit perlahan klitorisnya. Sementara tanganku menggantikan tangannya untuk meremas-remas sepasang toketnya yang kenyal itu. Ruangan semakin dipenuhi oleh erangan tante Ika dan juga bunyi sofa karena gerakan tubuhnya yang mengeliat-geliat nikmat.
Saat sedang enak-enaknya, tiba-tiba HP tante Ika berbunyi. Kamipun tak mempedulikannya dan aku terus memberikan kenikmatan oral pada tante yang cantik ini. Tetapi HP terus berbunyi..
““Shit….sebentar ya Tom…” maki tante Ika. Tante Ika pun bangkit dari sofa dan berjalan ke meja kerjanya. Diraihnya HP dan dijawabnya dengan nada kesal.
“Aku baik-baik aja sayang, aku sedang sibuk mempersiapkan  untuk pameran minggu depan”” jawabnya sambil kembali duduk di sofa.
“Kamu sendiri gimana di Singapura?”sambil berkata begitu tangan tante Ika meraih kepalaku yang masih berjongkok di depan sofa dan mendorong ke arah tubuhnya. Akupun mengerti kemauannya. Kembali kusibakkan gaunnya dan mulutku kembali menciumi dan menghisapi bibir memeknya. Kemudian kutelusuri memeknya dengan lidahku, untuk kemudian kuhisap-hisap kembali klitorisnya.
“Udah dulu ya sayang…aku banyak kerjaan nihh…i love you…” sambil berbicara tangannya mengusap-usap rambutku. Kulihat tante Ika menggigit bibirnya sendiri menahan erangannya, agar suaminya di ujung telpon tidak curiga.
““Iya.. Nggak apa.. Aku bisa jaga diri kok.. Ok.. Da sayang..”” setelah menutup HP-nya, erangan tante Ika yang tadi terpaksa ditahannya langsung meledak.
“Ooohhh Tom…terus Tomm…aku mau keluar Tooommm…aaaahhh…” jerit tante Ika. Tubuhnya mengelinjang hebat dan cairan memeknya mengucur deras. Kuhisap dan kuciumi memek indah tante Ika yang cantik ini, sampai tubuhnya pun lemas terhempas di atas sofa. Kuraih tisu di atas meja dan kubersihkan mulutku dari cairan nikmat tante Ika. Kemudian kuhabiskan sisa orange juiceku, dan kuambil dan kuberikan orange juicenya.
“”Minum dulu tante” kataku.
“Makasih Tom…tante belum pernah merasakan orgasme istimewa kaya barusan tadi, kamu benar-benar hebat…” katanya memujiku. Lalu diteguknya orange juicenya sampai habis.
“Sekarang giliran kamu ya” katanya.
Dimintanya aku berdiri di depannya. Tante Ika yang masih duduk di sofa lalu membuka celana panjangku. Aku pun membuka kemejaku, hanya tinggal bercelana dalam di depannya. Tangannya kemudian menanggalkan celana dalamku, dan kontolku yang memang lumayan besar itupun mencuat keluar dengan gagahnya sampai hampir mengenai wajahnya yang cantik.
“Gila besar banget Tom…aku suka ini…” katanya sambil mengelus-elus batang kontolku dengan jemari tangannya yang lentik. Sambil mengocok perlahan kontolku, wajah tante Ika mendekat dan lidahnya mulai menjilati batang kontolku. Aku pun mengerag lembut
“Aaaahhh…tante…”
Sambil menjilati kepala kontolku, tante Ika meremas-remas buah zakarku sambil matanya menatapku nakal menggoda. Kemudian dibukanya mulut mungilnya dan dikulumnya kontolku. Rasa nikmat menjalar ke seluruh tubuhku ketika tante Ika menggerakkan kepalanya maju mundur menghisapi kontolku. Kuremas-remas kepalanya sambil merasakan kehangatan mulut tante muda yang cantik ini.
Tampak tante Ika begitu menikmati kontol besarku. Dihisap, dijilati dan diremasnya kontolku dengan penuh gairah. Sesekali gumaman nikmat terdengar dari mulutnya saat dia mengulum kontolku. Sedangkan erangankupun semakin keras terdengar memenuhi ruangan kantor galeri itu.
“Ayo Tom masukan sekarang aku sudah gak tahan ingin merasakan sodokan kontolmu di memekku” katanya sambil bangkit berdiri.
Dia pun kemudian berbalik membelakangiku. Kuciumi lagi pundaknya dan kuremas toketnya. Kemudian tante Ika memposisikan dirinya sehingga dia menungging di atas sofa tamu. Kusibakkan gaunnya dan kuarahkan kontolku ke lubang memeknya.
“Ooohhh…” erangnya ketika kepala kontolku mulai masuk menyesaki lubang memeknya yang sempit. Kudorong tubuhku sehingga kontolku masuk lebih dalam, dan mulai kupompa memek tante muda ini.
“Aaahhh…yesss…sodok yang keras Tom…” erang tante Ika setengah menjerit. Terlihat toketnya bergoyang-goyang menggemaskan karena gerakan tubuhnya. Jepitan memeknya yang sempit begitu teras nikmat di sepanjang kontolku. Sambil memompa tubuhnya, sesekali kuremas toketnya yang menggantung menggemaskan.
Setelah beberapa menit kami ngentot dengan gaya doggy-style, akupun kemudian duduk di sofa. Tante Ika segera menaiki tubuhku dan kami kembali ngentot dengan duduk saling berhadapan. Dengan posisi ini, aku leluasa untuk kembali menikmati toketnya yang montok itu. Tante Ika menaik turunkan tubuhnya di pangkuanku, dan tanganku meremas-remas pantatnya yang bulat dan padat.
“Auurrghhh…Tom aku mau keluar lagi…aahhhh…” erangnya.
Aku lalu kembali menghisapi putingnya sambil tanganku mendekap erat punggungnya. Sementara tanganku yang lain memegang erat pantatnya, aku lalu menggenjot cepat kontolku dalam lubang memeknya.
“Aaahhh……yeeesss….” jerit tante Ika mendapatkan orgasmenya yang kedua.
Butir keringat tampak mengalir membasahi wajahnya yang cantik dan sebagian menetes ke toketnya yang indah. Akupun terus menggenjot tubuhnya dan tak lama akupun merasa akan segera menyemburkan spermaku dalam lubang memeknya
“”Ooooohhh…aaahhh….” erangku saat meraih orgasme.
Banyak sekali spermaku yang menyembur ke dalam memek tante Ika. Mungkin karena aku begitu terangsang melihat wajahnya yang cantik serta bodynya yang seksi. Setelah itu akupun melepaskan dekapan eratku di tubuh tante cantik pemilik galeri ini. Tubuhnya pun rubuh lemas di samping tubuhku.
“”Tante puas banget Tom… Belum pernah tante dapatkan yang seperti tadi dari suami tante”…makasih ya”
“”Sama-sama tante, aku juga puas banget…tante cantik sekali”
“Ihhh…kamu bisa aja…” jawabnya sambil mencubit tanganku.
Kami pun beristirahat beberapa saat, sebelum aku pamit pulang karena ada janji dengan pacarku. Aku pun berjanji akan mengirim draft surat kontraknya lewat email sesegera mungkin.
“”Jangan lewat email Tom… Kamu bawa aja sendiri.. Mumpung suamiku belum pulang.. Aku tunggu ya.” katanya sambil tersenyum manis.

Selasa, 29 Agustus 2017

BERPACARAN DENGAN JANDA SEKSI

             BERPACARAN DENGAN JANDA SEKSI YANG TIDAK DIRESTUI ORANG

                                                                   
 https://goo.gl/TjmHeB

MEMEKBEBEK - Saya ingin menceritakan pengalaman saya waktu masih kuliah semester lima di Bandung sekitar 4 tahun yang lalu. Nama saya sebut saja Iwan dan berasal dari Jakarta dan waktu itu saya kos di dekat daerah Dago. Tempat kosnya lumayan bagus dan ibu kos saya waktu itu berumur sekitar 28 tahun.
Suaminya sudah meninggal karena kecelakaan lalu lintas dan dia belum sempat dikaruniai anak. Untuk membiayai kehidupan sehari-harinya dia bekerja di salah satu bank swasta di Bandung. Sebelumnya saya kos di daerah Cihampelas dan karena ribut dengan salah satu anak kos, saya coba cari tempat kos lain.
Rumah kos baru ini saya ketahui dari salah seorang teman yang masih saudara sepupu ibu kos saya. Waktu pertama kali saya datang ke tempat kos, ibu kos saya (sebut saja namanya Rita) agak ragu-ragu karena dia sebenarnya berencana untuk menerima wanita. Maklum karena dia hanya tinggal sendiri ditemani seorang pembantu.
Untung akhirnya Mbak Rita mau menerima saya karena tahu saya adalah teman dekat saudara sepupunya. Sebagai gambaran, Mbak Rita tingginya 163 cm dengan wajah yang cantik. Kulitnya putih dan badannya juga sangat seksi dengan ukuran dada yang lebih besar dari umumnya wanita Indonesia.
Belum lama saya tinggal di sana saya mulai tahu kalau Mbak Rita dibalik penampilan luarnya yang cukup alim, ternyata mempunyai libido seks yang cukup tinggi. Waktu itu saya sedang di rumah sendiri dan saya suruh pembantu untuk membelikan makanan di luar. Saya iseng dan masuk ke kamarnya serta membuka lemari pakaiannya.
Di lacinya, di bawah tumpukan pakaian dalamnya ternyata terdapat dua buah vibrator yang mungkin sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Mbak Rita juga mempunyai beberapa pakaian dalam dan baju tidur yang sangat seksi.
Hal ini sebenarnya sudah saya ketahui dengan memperhatikan pakaian-pakaian dalamnya bila dijemur di halaman belakang rumah. Di rumaHPun Mbak Rita cukup bebas, dia hampir tidak pernah menggunakan bra bila di rumah walaupun dia tahu saya ada di rumah.
Di balik baju kaos ketat atau baju tidur yang dikenakannya seringkali putingnya terlihat menonjol dan saya sendiri yang kadang-kadang risih untuk melihatnya. Kalau keluar kamar mandipun Mbak Rita biasanya hanya mengenakan handuk yang tidak terlalu besar dan dililitkan di badannya sehingga kemontokan buah dadanya dan kemulusan pahanya terlihat jelas.
Suatu pagi waktu saya sedang sarapan Mbak Rita masuk ke ruang makan sehabis melakukan senam aerobik di halaman belakang. Dia mengenakan baju senam berwarna merah muda dengan bahan yang cukup tipis tanpa lapisan dalam lagi.
Karena bajunya basah oleh keringat, waktu dia masuk saya cukup kaget, karena buah dada dan putingnya terlihat jelas sekali di balik baju senamnya. Saya yakin dia sadar akan hal itu dan sengaja mengenakan baju senam itu untuk menggoda saya.
Waktu saya menoleh ke dadanya, Mbak Rita langsung bertanya, “Hayo, lihat apa kamu?” Saya sendiri hanya tersenyum dan berkata, “Ngga lihat apa-apa kok, lagian Mbak pakai baju kok transparan betul sih?” Mbak Rita balik bertanya, “Memangnya kamu nggak suka lihat yang begini?”.
“Ya suka dong Mbak, namanya juga laki-laki”. Waktu itu saya malu sekali dan mencoba untuk mengalihkan pembicaraan ke hal lainnya. Tetapi sepanjang sarapan harus diakui kalau saya berkali-kali mencoba untuk mencuri pandang ke arah dadanya.
Malam harinya ketika saya sedang nonton TV di ruang depan Mbak Rita menghampiri saya dengan menggunakan baju tidurnya yang berwarna putih. Dia ikut nonton TV, dan selang beberapa lama dia berkata kepada saya. “Wan, aku pegal-pegal semua nih badannya, mungkin karena aerobik tadi pagi. Bantu pijitin Mbak yah?” Dengan spontan saya berkata, “Boleh Mbak. Di mana?” “Ke kamar Mbak aja deh”, katanya.
Sebenarnya saya sudah menunggu kesempatan ini sejak lama, tetapi memang karena saya orangnya pemalu, saya tidak pernah berani untuk mencoba-coba mengutarakan hal ini ke Mbak Rita. Saya mengikuti Mbak Rita ke kamarnya dan dia menyuruh saya duduk di tempat tidurnya.
Mbak Rita kemudian mengambil baby oil dari laci sebelah tempat tidurnya dan memberikannya ke saya. Saya bilang kalau bajunya nanti kotor bila pakai baby oil. Tujuan saya sebenarnya adalah supaya Mbak Rita mau melepaskan baju tidurnya.
Mbak Rita langsung mengangkat baju tidurnya di hadapan saya dan yang mengejutkan, dia hanya mengenakan celana dalam G-string berwarna putih yang tidak cukup untuk menutupi bulu kemaluannya yang lebat. Di kiri kanan celananya masih tampak bulu kemaluannya, Tubuhnya indah sekali, payudaranya besar dengan bentuk yang indah dan puting yang berwarna coklat kemerahan.
“Bagaimana Wan, menurut kamu badanku bagus?” Sayapun mengangguk sambil menelan ludah. Baru pertama kali ini saya melihat tubuh wanita dalam keadaan yang hampir telanjang bulat. Biasanya saya hanya melihat di film atau majalah saja (waktu itu belum ada internet seperti sekarang).
 https://goo.gl/TjmHeB

CERITA JANDA SEXY : Mbak Rita kemudian merebahkan badannya dan saya mulai memijitnya dari belakang setelah terlebih dulu mengoleskan baby oil. Luar biasa, kulitnya mulus sekali dan sekujur tubuhnya ditumbuhi oleh bulu-bulu halus yang menambah keseksiannya. Pada waktu saya memijit kaki dan pahanya, Mbak Rita membuka kakinya lebih lebar, dan saya dapat melihat kemaluannya yang tercetak jelas pada celana dalamnya yang kecil itu.

Belum lagi bulu kemaluannya yang keluar dan menambah indah pemandangan itu. Saya terus memijiti paha bagian dalamnya dan saya sengaja untuk tidak sampai ke selangkangannya agar dia terangsang secara perlahan-lahan. Mbak Rita mengeluarkan lenguhan-lenguhan lembut dan saya tahu dia menikmati pijitan saya.
Kakinya juga dibuka lebih lebar dan mengharapkan tangan saya menyentuh kemaluannya. Tetap saja saya sengaja untuk tidak menyentuh kemaluannya. Dari kemaluannya sudah mulai keluar sedikit cairan yang membasahi celana dalamnya. Saya tahu kalau dia sudah terangsang.
Saya minta Mbak Rita membalikkan badannya. Dia langsung menurut dan saya usapkan baby oil di dada dan perutnya. Payudaranya cukup kenyal dan waktu saya memainkan jari-jari saya di putingnya dia menutup matanya dan terlihat benar-benar menikmati apa yang saya lakukan. Kemudian Mbak Rita bangun dan meminta saya membuka pakaian saya.
Dia berkata kalau dia sudah benar-benar terangsang dan sejak kematian suaminya dia tidak pernah tidur dengan seorang priapun. Aku minta Mbak Rita yang melucuti pakaianku. Dengan cepat Mbak Rita membuka baju kaos yang aku kenakan dan kemudian celana pendek dan celana dalamku.
“Kamu juga sudah terangsang yah Wan?”. “Iya dong Mbak, dari tadi juga sudah berdiri begini”, kataku sambil tertawa. Mbak Rita kemudian memegang kemaluanku dan mulai melakukan oral seks kepadaku. Terus terang itu adalah pertama kali seorang perempuan melakukan hal itu kepada saya.
Waktu SMA saya pernah punya pacar tapi kami tidak pernah melakukan hal-hal sejauh itu. Paling-paling juga kami hanya berpegangan tangan dan berciuman. Mbak Rita ternyata ahli sekali dan saya merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Selang beberapa lama kemudian, Mbak Rita melepaskan celana dalamnya dan menyuruhku tiduran di ranjang dan dia naik di atasku. Kakinya dibuka lebar di atas kepalaku sambil lidahnya menjilati kemaluanku. Pinggulnya diturunkan dan kemaluannya hanya beberapa senti di atas mukaku.
Sungguh pemandangan yang sangat indah. Langsung saja aku menjilati kemaluan dan clitorisnya dari bawah. Ternyata rasanya tidak jijik seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Cairannya sedikit asin dan tidak berbau. Aku tahu kalau dari kesehariannya yang resik, Mbak Rita pasti juga rajin menjaga kebersihan kemaluannya.
Aku terus menjilati kemaluannya dan mulai memberanikan diri menjilati bagian dalamnya dengan membuka kemaluannya dengan jariku lebih lebar. Mbak Rita sangat menikmati dan dia juga menjilati kemaluanku dengan lebih ganas lagi. Kemudian dia bangun dan memintaku memasukkan kemaluanku ke dalam punyanya.
“Ayo dong Wan, aku sudah tidak tahan lagi nih”. Aku bilang kalau aku belum pernah melakukan hal ini dan Mbak Rita berkata, “Kamu tiduran saja, nanti Mbak akan mengajari kamu.” Kemudian Mbak Rita duduk di atasku dan dengan perlahan memasukkan kemaluanku.
Rasanya nikmat sekali dan Mbak Rita mulai menggoyangkan pinggulnya. Aku memejamkan mataku dan berpikir kalau beginilah rasanya berhubungan dengan wanita. Kalau sebelumnya hanya imajinasi semata, sekarang aku merasakan bagaimana nikmatnya berhubungan dengan wanita secantik Mbak Rita.
Malam itu kami berhubungan badan dua kali. Setelah kami selesai yang pertama, Mbak Rita mengajak saya mandi dan kemudian mengganti sprei dengan yang baru karena kotor oleh keringat dan baby oil yang digunakan tadi. Kemudian kita lanjut lagi dan mencoba melakukan gaya-gaya lainnya.
Setelah kejadian malam itu, Mbak Rita sering mengajak saya tidur di kamarnya dan hubungan seks di antara kami menjadi hal yang rutin kami lakukan. Mbak Rita juga suka mengajak saya melakukannya di seluruh bagian rumah, dari ruang tamu sampai halaman belakang. Biasanya bila melakukan di luar kamar, kami melakukannya malam hari setelah pembantu tidur.
Pernah sekali pembantu rumah memergoki kami di ruang tengah waktu dia mau mengambil minuman di dapur.Cepat-cepat dia memalingkan muka dan balik ke kamarnya. Setelah itu dia tidak pernah lagi keluar malam-malam dan itu lebih membuat kami lebih bebas melakukannya di rumah.
Sewaktu pembantu mudik pada saat lebaran kami menghabiskan waktu di rumah tanpa mengenakan pakaian selembarpun. Mbak Rita yang mengusulkan hal itu dan begitu sampai di rumah Mbak Rita langsung melucuti semua pakaian yang dikenakannya.
Saya juga mulai sering pergi dengan Mbak Rita dan waktu itu hubungan kami sudah layaknya seperti orang pacaran. Diapun sudah tidak mau lagi disapa dengan Mbak dan dia minta saya memanggilnya dengan nama depannya sendiri. Dia juga tidak mau lagi menerima uang kos dari saya dan uang kiriman orang tua dapat saya gunakan untuk bepergian dengan dia.
Satu hal yang saya ingin ceritakan, dia jarang sekali mengenakan celana dalam bila pergi keluar rumah, kecuali kalau ke kantor. Pernah juga beberapa kali saya minta dia ke kantor dengan tidak mengenakan celana dalam di balik roknya dan dia menuruti.
Kalau saja karyawan laki-laki di bank tempat dia bekerja tahu kalau di balik roknya yang lumayan pendek itu tidak ada apa-apa lagi.. Kalau bra, biasanya dia kenakan karena bila tidak akan terlihat jelas dan dia risih bila banyak mata lelaki yang memandang ke arah dadanya.
Hubungan kami masih berlangsung sampai sekarang walaupun orang tuaku tidak menyetujui karena usianya yang jauh lebih tua dan statusnya yang janda. Saya sekarang bekerja di Jakarta dan bila akhir pekan saya selalu menghabiskan waktu saya di Bandung.
Rencananya akhir tahun ini kami akan menikah walaupun orang tua saya tidak menyetujui. 

Senin, 28 Agustus 2017

TUKANG PIJAT

Karena kami tiba sudah larut malam, maka setelah menurunkan barang-barang.. Kami pun langsung masuk ke kamar masing-masing, aku satu kamar bersama Sita, sedangkan Zilfa satu kamar bersama cowoknya, kamar yang aku tempati terdiri atas dua ranjang yang terpisah, sebuah lemari pakaian dan meja rias dengan kacanya yang besar dan jendela yang menghadap ke laut.

Karena capek, lelah dan ngantuk.. Kami pun langsung tidur tanpa ganti baju lagi. Keesokan harinya aku bangun jam 10 pagi dan aku melihat Sita sudah tidak ada ditempat tidurnya, aku pun langsung bangun dan menyisir rambutku yang panjang (sebahu lebih) dan keluar kamar, ternyata tidak ada siapa-siapa.. 
“Wah pada kemana mereka..” pikirku, tetapi tiba-tiba HP ku berbunyi, ternyata Sita menelphon.
“Sudah bangun non..” serunya.
“Kalian lagi dimana sih?” seruku.
“Oh iya.. Sorry, kita lagi pergi cari film nih.. Tadi enggak tega bangunin kamu..” seru Sita.
“Yaa.. sudah.. Titip makanan yaa..” sahutku
 goo.gl/P4jNT9
“Okey non” lalu hubungan terputus.

Kini aku sendirian di bungalow itu, lalu aku pun segera mandi.. Dan menikmati segarnya guyuran air dari shower, setelah mandi akupun memakai CD dan BH warna pink (aku suka yang satu warna) dan memakai kimono, setelah itu aku duduk-duduk disofa tamu sembari mengeringkan rambutku dengan handuk, tiba-tiba aku melihat secarik kertas diatas meja, disitu tertulis ‘menyediakan jasa pijat, urut dan lulur’ dan dibawahnya ada nomor teleponnya.
“Ah betapa enaknya dipijat.. Kebetulan badan lagi pegel..” pikirku sembari membayangkan dipijat oleh si mbok dirumah, lalu aku menelphon nomor itu dan diterima oleh seorang wanita disana, setelah mengutarakan maksudku, akhirnya wanita itu bilang.. Tidak lama lagi akan datang pemijat ke kamar aku, setelah itu akupun duduk menanti..
Tak lama kemudian pintu diketuk dari luar, segera aku bangkit dan membuka pintu.. Dan.. Terkejutlah aku, karena tampak seorang pria dengan baju putih berdiri diambang pintu, lalu.

“Selamat siang neng.. Anu.. Tadi manggil tukang pijat yaa?” seru pria itu.
Tampak pria itu berumur kira-kira 45-an, tidak terlalu tinggi tapi kekar dan berkulit coklat.
“Eh.. nggak.. Anu.. Iya pak..” sahut aku, “Anu.. Bapak tukang pijatnya..?” tanyaku.
Pria itu tersenyum lalu, “Iya neng”.
Wah.. Kini aku rada sedikit panik, tidak menduga kalau tukang pijatnya seorang pria, tapi tanpa aku sadari aku malah mempersilahkan bapak itu masuk, setelah masuk.
“Mau dipijat dimana Neng?” tanyanya.
“Ngk.. Di.. Kamar aja pak” sahutku, lalu aku membiarkan bapak itu mengikutiku menuju kamar, tiba didalam kamar, bapak itu segera dengan cekatan membereskan ranjang tidurku, lalu menyuruhku untuk tengkurep diatas ranjang.
Aku mengikutinya, dan berbaring tengkurep diatas ranjang.. Lalu terasa tangan si bapak itu yang kasar itu mulai memijat-mijat telapak kaki dan kedua betisku, aku benar-benar merasakan nikmatnya pijatan bapak itu, kemudian.
                                    
 goo.gl/P4jNT9


“Maaf neng.. Kimononya dibuka yaa” serunya,
Aku hanya diam saja ketika kimonoku dibuka dan diletak diranjang satunya lagi, kini hanya tinggal CD dan bra saja, setelah memijat betis dan bagian paha..
Si bapak beralih ke punggungku, memang terasa enak pijatan si bapak ini, setelah itu aku merasakan si bapak menuangkan oil ke atas punggungku dan mulai mengosoknya, lalu.
“Maaf yaa Neng” serunya sembari melepas tali BHku, aku hanya diam saja, kedua tanganku aku taruh dibawa bantal sementara kepalaku menoleh ke arah tembok, terasa geli juga ketika si bapak mulai mengurut bagian samping tubuhku.
Lalu terasa tangan si bapak mulai mengurut kebagian bawah dan menyentuh CD ku, lalu “Maaf yaa neng..” serunya sembari tangannya menarik CDku kebawah, aku terkejut tapi anehnya aku membiarkan si bapak itu melorotkan CD ku hingga lepas.

CERITA SEXY ; Kini si bapak dengan leluasa mengurut tubuhku bagian belakang yang sudah telanjang itu, lalu si bapak mengosokan oil ke seluruh tubuhku bagian belakang dari pundak sampai ketelapak kaki dan dibawah sinar lampu kamar, aku yakin tubuhku akan tampak mengkilap karena oil itu.
Aku hanya berdiam diri saja.. Dan membiarkan si bapak mengurut bagian dalam pahaku, kedua kaki ku direnggangkan..
Oouhh.. Pasti sekarang dibapak dapat melihat kemaluanku dari belakang.. Pikirku, tapi aku hanya diam saja..
Dan diam-diam merasakan nikmat ketika tangan dibapak menyentuh-nyentuh bibir vaginaku, lalu dibapak naik ke atas tempat tidur dan duduk berlutut diantara kedua paha ku, aku hanya bisa pasrah saja ketika si bapak merenggangkan kedua pahaku lebih lebar lagi dan membiarkan kedua tangan si bapak mengurut-urut bagian pinggir vaginaku..
Gilaa.. Aku terangsang hebat.. Dan setiap jari-jari si bapak menyentuh bibir vagina ku.. Akupun mengelinjang.
Setelah cukup lama, akhirnya si bapak menuangkan oil ke atas pantatku.. Terasa cairan oil itu merambat melewati anus dan terus sampai ke vaginaku, kemudian dengan kedua tangannya.
Si bapak mulai mengurut bongkah pantatku, dan aku benar-benar merasakan nikmat dan membiarkan si bapak membuka bongkah pantatku dan pasti dia dapat melihat bentuk kemaluanku dengan jelas dari belakang berikut anus ku.. Oohh
Tiba-tiba terasa jari-jari si bapak mengusap-usap anus ku.. Gilaa.. Aku terangsang hebat.. Apalagi terasa sedikit demi dikit jari telunjuk dibapak itu dicolok-colok ke dalam anus ku.. Bergetar hebat tubuhku.
Dan tanpa aku sadari aku mengangkat pantatku hingga setengah menungging, tiba-tiba kedua tangan si bapak memegang pangkal paha ku dan mengangkat pantatku ke atas, aku menurut saja..
Hingga akhirnya aku menungging dihadapan si bapak itu, kepala ku.. kubenamkan ke atas bantal.. Dan membiarkan si bapak mempermainkan vaginaku dengan jari-jarinya..
Tiba-tiba.. Ooouuhh.. Aku mengeluh panjang ketika terasa jari si bapak menyusup masuk ke dalam anusku..
Terasa sedikit mules ketika jari telunjuk si bapak itu di sodok-sodok keluar masuk lobang pantatku, oohh.. Aku hanya bisa meringis saja dan akupun mengelinjang hebat ketika tangan si bapak yang satunya menyusupkan jarinya ke dalam liang vaginaku..
Gilaa.. Aku merasakan nikmat luar biasa.. Aku hanya pasrah saja dan membiarkan si bapak mengocok-ngocok vagina dan anusku dengan jari-jarinya,
Tanpa sadar aku meluruskan kedua tanganku untuk menopang tubuhku.. Hingga kini posisiku seperti orang merangkak, sementara si bapak tetap duduk berlutut dibelakang. Cukup lama juga jari-jari si bapak menyodok-nyodok liang vaginaku dan lobang pantatku..
Dan aku benar-benar menikmati.. Sehingga tanpa sadar vaginaku sudah basah bercampur dengan oil.. Tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang menempel dimulut vaginaku, ternyata si bapak telah mengarahkan batang kemaluannya ke bibir vaginaku, aku hanya pasrah dan membiarkan ketika secara pelan-pelan batang kemaluan si bapak mulai ditekan masuk ke dalam vaginaku..
Oohh.. Nikmat.. Tanpa disadari.. Aku mengerak-gerakan pinggulku juga, tubuhku terguncang-guncang ketika si bapak mulai menyodok-nyodok vaginaku dengan batang kemaluannya..
Aahh.. Nggkk.. Ohh.. Aku benar-benar merasakan nikmat.. Dan diam-diam aku mencapai klimaks tanpa sepengetahuan si bapak itu, tiba-tiba si bapak mencabut batang kemaluannya dari vaginaku..
Lalu oohh.. Gilaa.. Terasa ujung batang kemaluan si bapak ditempelkan ke anusku.. Wah dia mau menyodomi aku.. Pikirku memang aku pernah melakukan anal sex.. Tapi ini..
Lalu si bapak menarik kedua tanganku kebelakang dan menyuruh aku membuka belahan pantatku dengan kedua tanganku sendiri.. Kemudian terasa jari-jari si bapak mengolesi anusku dengan oil..
Dan kadang-kadang menyusupkan satu dua jari nya ke dalam.. Kemudian terasa pelan-pelan batang kemaluan si bapak menerobos masuk ke dalam anus ku..
Aakk.. Nggkk.. Aku mengeluh.. Rada sakit dikit.. Tapi setelah semua batang kemaluan si bapak amblas.. Dan ketika si bapak mulai menyodok-nyodok keluar masuk.. Ahh.. Nikmatnya.. Terasa sedikit mules tapi aku benar-benar enjoy anal sex ini..
Tetapi kini aku merasakan kenikmatan yang.. Tidak klimaks-klimaks.. Sampai basah tubuh ku dengan peluh.. Tetapi si bapak tidak kunjung klimaks juga, rasa nikmat.. Mules.. Campur aduk.. Aku hanya bisa meringis-ringis sembari memejamkan mata saja, tetapi akupun tidak tinggal diam..
Jika si bapak menghentikan gerakannya, maka aku langsung mengerakan pinggulku maju-mundur sehingga batang kemaluan si bapak tetap keluar masuk lobang pantatku hingga akhirnya lama kelamaan gerakan si bapak semakin cepat.. Dan terdengar nafasnya yang semakin memburu, rupanya si bapak sudah mau klimaks..
Akupun membuka belahan pantatku semakin lebar dengan kedua tanganku, lalu terdengar si bapak mengerang aahh.. Nggkk.. Lalu ia menjabut batang kemaluannya dari lobang pantatku lalu disemburnya airmaninya kepunggungku crot.. crot..
Terasa ada cairan kental dan hangat membasahi punggungku.. Sampai kerambutku dan akupun seketika rebah telungkup.. Dengan nafas masih memburu.. Dan masih merasakan nyeri di duburku.
Setelah itu si bapak.. Pergi ke kamar mandi.. Akupun segera mengambil CD ku dan mengelap air mani si bapak yang belepotan dipunggung ku.. Tiba-tiba aku mendengar suara pintu dibuka..
Akupun segera mengenakan kimonoku dan berjalan keluar kamar.. Ternyata si bapak itu sudah tidak ada.. Loh gimana sih ini orang.. Pikirku.. Ah.. Biar aja kalau enggak mau dibayar..
Lalu akupun menuju kamar mandi.. Terasa lengket punggung ku karena oil tadi, tetapi tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.. Akupun segera merapihkan kimonoku dan berpikir.. Pasti si Sita dan kawan-kawan sudah pulang, ketika pintu aku buka tampak seorang ibu-ibu dengan kebaya berdiri diluar.. Lalu.
“Selamat siang neng.. Neng yang.. Mau dipijet kan?” seru ibu itu.
“Iya.. Ibu siapa” tanyaku
“Saya tukang pijatnya neng” sahutnya..
Gilaa.. Siapa dong bapak tadi.. Walaupun aku terkejut.. Tetapi jujur.. Aku enjoy sekali dengan permainan si bapak itu.. Tapi.. Andaikan tunangan kutahu.. Ah.. Jangan sampailah.

Jangan sangek siap baca

Sahabat cewek saya sendiri kuhajar jadi kepuasaanku

     Sahabat cewek saya sendiri kuhajar jadi kepuasaanku

CERITA MUSEUM: Sebelum aku bercerita tentang pengalaman sex nyata yang aku alami langsung, aku akan perkenalkan namaku terlebih dahulu. Aku Dewa umurku 27tahun, aku mempunyai seorang sahabat namanya Alin umurnya 27tahun juga. Alin orangnya seksi, tubuhnya sangat istimewa, dia mempunyai ukuran payudara sekitar 34an.

 goo.gl/P4jNT9

Sahabat cewek saya sendiri kuhajar jadi kepuasaanku
Kejadian sex nyata ini berawal ketika Alin memintaku untuk mengantarnya untuk melamar kerja dan pada saat panggilan interview juga. Alin merupakan sahabat yang paling mengerti aku, kami berdua juga sudah sama-sama mempunyai pacar. Dan meskipun kami berdua memiliki pacar namun pacar kami memaklumi keakraban antara aku dan Alin, maklum aku sama Alin sudah berteman sejak kami masih SD (sekolah dasar). Okee langsung aja ya, begini ceritanya :

Minggu pagi, Alin menelponku, dia memintaku untuk nganterin dia keliling kota Surabaya esok hari. Karena aku gak enak sama dia, ku iyakan saja permintaanya. Padahal hari itu juga aku ada janji sama pacarku untuk nganterin dia berangkat ke kantor.
Keesokan harinya aku berangkat jemput Alin, kebetulan rumahku sama Alin sejalan buat ke rumah pacarku jadi aku bisa nganter keduanya, setelah sampai di rumah Alin, aku kaget dibikinnya, soalnya saat itu Alin memakai baju yang sangat tidak wajar untuk dia pergi ke tempat interview dan naruh lamaran kerja. Kutegur dia dan memaksanya untuk ganti pakaian.
Akhirnya Alin pun berganti pakaian memakai baju kantoran seperti pada umumnya. Awalnya sebelum berganti pakaian dia memakai tanktop dan blazer dengan rok yang sangat minim. Setelah itu kami pun lantas bergegas menuju rumah pacarku. Diperjalanan aku belum punya pikiran untuk berbuat aneh-aneh pada Alin. Tapi jujur saja sih, kadang Alin kujadikan dia seangai fantasiku…hehehehhe…
Setengah jam perjalanan akhirnya aku dan Alin sampai ke rumah pacarku, akupun lantas mengantarnya ke kantor duluan dan kemudian aku nganterin Alin untuk keliling Surabaya. Nah, disini aku baru mulai terpancing sama obrolan Alin, karena selama diperjalanan dia membahas tentang sex yang dia lakukan bersama pacarnya. Aku mencoba untuk menahan gejolak yang mulai timbul pada diriku sambil kurangkul Alin.
Tak terasa haripun sudah mulai sore. kami berdua lantas mencari rumah makan. Soalnya sinag gak sempet makan siang karena Alin lagi interview.
Singkat cerita setelah puas jalan-jalan kami berdua pulang. Diperjalanan Alin terlihat sangat lelah. Lalu kusuruh dia untuk tidur di mobil selama perjalanan. Diperjalanan kami terjebak macet hingga lewat magrib. Selama dalam kemacetan aku selalu memandangi Alin dan berimajinasi menikmati tubuhnya yang sangat seksi itu. Kabetulan tadi aku cuma memakai celana training jadi saat aku berimajinasi sambil memandangi tubuh Alin kuelus-elus batang kontolku yang mulai menegang. Kebetulan juga kaca film mobilku pake yang gelap jadi gak kelihatan dari luar.
Aku membayangkan sedang meraba Alin, karena situasi mendukung nafsu bejatku semakin tak tertahan lagi, aku memberanikan diri untuk meraba Alin yang sedang tertidur pulas. Hari semakin malam namun mobil tak bergerak sama sekali, macet yang sangat parah yang baru aku alami. Kemacetan yang dikarenakan ada truk yang terguling sehingga 2 jalur tak bisa digunakan.
Pertama-tama aku membuka kancing blazernya perlahan agar aku bebas meraba dan meremas toketnya dari luar kemeja dan BHnya. Aku meremas dan meraba toketnya perlahan-lahan karena takut kalau dia terbangun. Mungkin karena lelahnya sehingga dia tidak terbangun ketika aku meremas toketnya. Jadi aku terusan saja aksi nakalku itu sambil mengocok batang kontolku.
Melihat Alin tak bereaksi aku mencoba lebih berani dengan mencium Alin dan tanganku berusaha untuk meraih memeknya tapi aksiku kali ini tak berhasil, dan itu malah membuat Alin terbangun karena kaget dengan apa yang kulakukan padanya.
“He…ngapain kamu?” tanya Alin dengan nada ketus.
“Oh gakpapa kog…” jawabku gugup.
“Ngapain juga kamu cium-cium aku?” tanya Alin lagi.
“Masak sih cium sahabat sendiri gak boleh” jawabku coba mengelak.
Tapi tiba-tiba berkata yang sangat bikin aku kaget
“Lah itu ngapain juga tongkolmu berdiri tegang?”
“Terus terang aku jadi bernafsu waktu ngeliat kamu tidur…” jawabku tanpa basa-basi.
“Yaelah, ngomong donk dari tadi, eh aku kog tiba-tiba jadi terangsang gini ya, soalnya pas tidur barusan aku mimpi lagi ngentot sama pacarku” ucap Alin jujur.
Mendengar itu keluar dari mulut Alin tanpa diasuruh lalu kuciumi mulut alin dengan liarnya. Alin pun membalas ciumanku tak kalah liar. Tak ahnya itu tangan Alin meraih batang kontolku yanng terus saja mengeras di dalam celana.
Disaat lagi hotnya berciuman, tiba-tiba mobil belakang membunyikan klakson, ternyata macetnya sudah mulai mereda dan akupun mengakhiri ciumanku di mulut Alin. TApi tidak bagi Alin, dia masih saja mengocok batang kontolku saat aku lagi menyetir dan membuat konsentrasiku hilang.
Dan setelah terlepas dari kemacetan, aku berinisiatif untuk menepikan mobil untuk melanjutan permainan kami tadi yang sempat tertunda.
“Kita berhenti dulu ya, kita lanjutin yang tadi tanggung nih…” kataku pada Alin. Tanpa basa-basi Alin mengiyakan ajakanku. Lalu kusuruh dia untuk mengangkat roknya keatas agar aku bisa bermain dengan memeknya. Alin rupanya sangat menikmati apa yang kulakukan pada memeknya. Sambil kuciumi lagi mulutnya. Tangan kiriku bermain dengan toketnya. Sedangkan tangan kananku mengobok-obok memeknya. Sesekali aku melihat wajah Alin yang dipenuhi dengan nafsu yang membara sambil mulutnya mengeluarkan desahan-desahan yang semakin membuatku bernafsu. Dan tanpa sepengatahun Alin aku memoto jariku ketika sedang mengobok-obok memeknya.
 goo.gl/P4jNT9


Tak berapa lama jariku terasa becek pertanda Alin akan meraih orgasme. Dan benar saja kulihat tubuh ALin mengejang dan mendesah sejadi-jadinya.
“Aaargghhh…aaahhh…Dewaaa…aku keluaaar..sayaaaang…”
Setelah kurasa Alin puas dengan orgasmenya kemudian aku minta gantian. Langsung saja aku menurunkan celana trainingku. Seperti anjing kehausan Alin langsung saja meraih kontolku dan menjilatinya dengan ganasnya.
“Oooohhh sayang terus sayaaang enak sekaliii…aahhh…” desahku.
Sedang asyiknya Alin mengulum dan menyedot kontolku, aku kembali meremas toketnya dan mengelus-elus lagi memeknya. Dan lagi-lagi tanpa sepengetahuan Alin aku memoto Alin yang sedang asyik mengulum kontolku.
“Sepongan Alin ternyata enak juga…” kataku dalam hati.
Hampir 10 menit Alin bermain dengan kontolku hingga akhirnya aku merasakan akan meraih orgasmeku. Kupegangi kepala Alin sambil sedikit kutekan dan menuruhnya agar mempercepat kulumannya.
“Ayo sayaaang lebih cepat lagiii…aaahhh…” pintaku. ALin pun menuruti pintaku dengan semakin mempercepat kulumannya.
“Oooohhhh Aliiinnn sayaaaaang aku keluaaarrr…”
“Croooot…crooot…crooot…” seluruh spermaku tumpah di dalam mulut Alin.
Aku terkulai lemas tapi Alin masih sibuk membersihkan sisa spermaku dengan teliti menjilatinya. Setelah dirasa sudah tak tersisa kemudian Alin kembali duduk dan menatpaku sambil berkata,
“Terima kasih Alin sayang…”
“Dasar nafsu gede, sahabat sendiri diembat juga…” jawabnya bercanda. Kemudian kami kembali merapikan baju kami dan melanjutkan perjalanan mengantar Alin pulang ke rumahnya.
Sesampainya di rumah Alin ternyata rumahnya sepi. Alin lalu menelpon orang tuanya ternyata mereka berdua pergi ke luar kota dan orang tua Alin berpesan agar menyuruh untuk menginap menemani Alin. Mendengar itu aku sangat senang sekali dalam hatiku berkata…”Yes menang banyak aku hari ini”
CERITA MUSEUM: Pada waktu itu kami sampai di rumah pukul 10 malam. Kami berdua kelelahan karena seharian terjebak macet ditambah lagi dengan melampiaskan nafsu bejat di tengah kemacetan. Kami berdua lantas bergegas menuju ke kamar Alin untuk tidur. Di kamar kami berdua bercerita tentang pengalaman sex yang sudah kami lakukan. Dan kami berdua kembali bernafsu.
Tak pikir panjang aku langsung menindih tubuh Alin sambil kuciumi mulutnya. Saat itu Alin sudah berganti baju memakai daster yang membuatku semakin bernafsu. Tanganku tak mau diam langsung menuju ke toketnya yang saat itu tak memakai BH dan juga tak memakai CD. Dengan penuh nafsu aku membuka dasternya dan sekarang terlihatlah tubuh seksi Alin tanpa terbalut pakaian.
Tanpa berlama-lama langsung saja kumulai aksiku, kujilat dan kuhisap putingnya, terdengar Alin mendesah panjang. Kemudian ciumanku berjalan menuju bawah, kujilati pusarnya lagi-lagi Alin mendesah dengan tubuh menggelinjang. Setelah itu lidahku bermain dengan memek dan klitoris Alin. Kujilatin bibir memeknya dan memainkan klirotisnya, yang membuat Alin semakin menggelinjang penuh gairah. Kujilatin terus menerus sambil tanganku memainkan toket dan putingnya.
“Sssttthhhhh…aaahhhh…nikmat sayaaaang….” desah Alin yang membuatku semakin menjadi-jadi.
Setelah puas lidahku puas dengan memeknya, kemudian aku berdiri untuk melepas semua pakaianku. Dan telanjanglah aku. Kusodorkan batang kontolku yang sudah menegang dari tadi ke mulutnya, dengan bringas Alin pun langsung menyosor batang kontolku. Dijilatinya dan dikulum batang kontolku dengan sesekali juga menyedotnya yang membuat kontolku terasa linu keenakan dan membuatku semakin tak tahan ingin segera mengentot Alin. Akupun kemudian menjabut kontolku dari mulut Alin. Kubaringkan tubuh Alin diatas kasur kemudian kubuka lebar kedua paha Alin dan dengan perlahan kumasukan batang kontolku ke dalam lubang memeknya.
“Aaauuuuhhhh….ssstthhh….” erang Alin begitu kepala kontolku masuk ke dalam lubang memeknya. Dan “Sleeeep….” batang kontolku telah masuk semua di dalam lubang memeknya dengan diiring hela nafas Alin.
“Besar juga kontolmu Waaa….punya pacarku kalah gede sama punyamu” kata Alin. Aku tak menjawab obrolan Alin, aku terus saja memompa kontolku maju mundur ke memeknya sambil meremas toketnya.
“Ooooohhh…yeeessss….” desah Alin ketika sodokanku mulai agak kupercepat. Alin pun tak hanya diam dia mengimbangi permainanku dengan menggoyangkan pantatnya. Gerakan kami semakin tak beraturan dan liar. Kami berdua benar-benar menikmati permainan sex kami. Kami berdua juga melakukan banyak gaya.
“Aaaahhh….Dewa…genjot terus aku mau keluaaaar….” pintanya dengan nada penuh gairah. Akupun lalu menuruti permintaanya, kupercepat sodokanku dengan semangatnya dan akhirnya,
“Aaaaaaaahhhhh……” teriak Alin pertanda dia telah meraih klimaksnya. Aku merasakan cairan kewanitaan keluar membasahi kontolku. Kudiamkan sejenak, sambil kuciumi putingnya. Karena aku belum merasakan orgasme maka aku menggenjot lagi memeknya. Alin pun kembali mengimbangi permainanku, dia memaju mundurkan memeknya yang memebuatku ingin memutahkan spermaku.
“Sayang mau dikeluarin dimana?” tanyaku sambil terus menggenjot memeknya. Tapi Alin tak menjawab pertanyaanku, mungkin dia sedang keenakan merasakan genjotanku.
“Aaaahhh….Aliiiinnnn…akuuuu crooooootttt….” Seluruh spermaku tumpah ke dalam memeknya. Kupeluk Alin dengan erat dengan batang kontolku yang masih menancap di dalam memeknya. Aku terbaring lemas dipelukan Alin.
Kami berdua diam sesaat hingga akhirnya kucabut batang kontolku yang mulai lemas dari dalam memeknya. Kami berdua saling bertatap mata, dan tiba-tiba Alin mengatakan sesuatu hal padaku,
“Kalau sampai aku hamil kamu harus bertanggung jawab, awas kalau kabur” ancamnya.
“Iya jangan kuatir sayang, lagian aku dari dulu juga sudah jatuh cinta padamu tapi aku gak berani ngomong takutnya kamu menolaknya dan tetap mengagapku sebagai sahabatmu” jawabku sembari mengelus rambutnya.
Setelah selesai ngobrol lalu kami berdua tertidur dengan keadaan masih telanjang. Dan setelah kejadian itu kami berdua sering melakukan hubungan sex jika ada kesempatan.

SEMOGA SIAP BACA SANGEK